Hotel Myko hadir di Makassar tidak hanya mengunggulkan lokasi yang strategis serta eksterior dan interior yang terkesan mewah. Tetapi juga menyajikan aneka kuliner yang terbagi dalam 6 restoran yang ada di dalamnya. Kuliner berkualitas bintang lima yang tidak hanya pada rasanya tetapi juga dalam tampilannya. Beruntung, saya menjadi salah satu yang diundang pada acara Gastronomique Food Tasting di Hotel Myko. Salah satu undangan tasting food yang paling mengesankan yang pernah saya hadiri.
Myko Hotel Makassar
Entah mengapa Eci begitu tertarik dengan hotel satu ini. Bahkan saat hotel ini masih dibangun, ia sudah mengklaim itu adalah hotelnya. Apalagi ketika ia tahu namanya hotel Myko. Setiap lewat di depannya dia pasti berkata “Ma… hotelnya Eci itu, hotel Myko”. Namun, sejak hotel ini dibuka untuk umum kami belum pernah kesana. Dan ketika undangan untuk Tasting Food masuk ke emailku, saya langsung mengajak Eci untuk ikut. Dan betapa senangnya dia mengetahui hal tersebut.
Tentu untuk hadir pada sebuah event saya selalu meminta ijin dulu. Apakah boleh membawa anak atau tidak. Awalnya pihak menejemen menolak karena acaranya semi resmi dan akan membuat anak bosan. Tetapi setelah meyakinkan bahwa Eci cukup kooperatif, mereka pun mengizinkan. Alhamdulillah, selama disana, Eci bekerjasama dengan baik.
Baca Juga : 9 Alasan Merekomendasikan MasaKini Resto
Fasilitas Hotel Myko
MYKO Hotel & Convention Centre, merupakan hotel yang terletak di pusat perekonomian Kota Makassar. Yakni di Jalan Boulevard, Panakkukang. Tidak hanya strategis tetapi juga terintegrasi dengan Mall Panakukkang. Sebuah mall teramai di kota daeng saat ini. Wajar jika hotel ini mengklaim sebagai one stop hotel. Untuk akomodasi dengan harga yang sama dengan lokasi yang sama, hotel ini punya banyak nilai lebih.
Hotel ini menyediakan 217 kamar siap huni dengan 6 tipe kamar yang berbeda. Mulai dari tipe Premiere, Family Room, King, Diamond Suite, hingga President Suite. Juga tersedia Ball Room, 6 Ruang Meeting dan 6 Restoran dengan konsep yang berbeda. Fasilitas lainnya adalah jacuzi, salon dan kolam renang outdoor.
Selain itu, hotel ini sangat memperhatikan fasilitas ibadah. Diantara hotel yang pernah saya datangi, mushallah hotel ini salah satu yang terbaik. Tidak dararut dan letaknya strategis. Bersih dan nyaman. Selain itu terpisah antara perempuan dan laki-laki. Dan setiap ruang sudah tersedia tempat sendal dan tempat wudhu masing-masing. Membuat ibadah jadi lebih leluasa dan tenang.
Baca juga : Indonesia Burger di Four Point
Interior Hotel Myko
Hotel yang beroperasi sejak tanggal 22 Februari 2017 ini hadir dengan konsep Royal Mediterania. Merupakan perpaduan kerajaan Timur Tengah dan Eropa. Dengan mengambil dominan warna emas dan ukiran di setiap sudutnya. Juga sangat terlihat dari eksterior yang memperlihatkan patung-patung khas mediterania.
Kursi-kursi dengan sandaran tinggi. Tangga lebar, melingkar dengan karpet merah yang empuk. Penggunaan granit untuk lantai, dinding dan pada beberapa meja restorannya. Aneka ornamen kerajaan. Serta atap yang cukup tinggi yang membuatnya tampak megah.
Sangat berbeda dengan interior lain di Makassar. Membuat hotel ini punya nilai lebih. Berada di dalamnya membuat kita seperti menjadi pangeran dan putri. Wajar jika Eci begitu excited dengan hotel yang satu ini. Mungkin membuatnya merasa sebagai princess seperti yang biasa dilihatnya di youtube.
Gastronomique Food Tasting
Acara Gastronomique Food Tasting, yang di adakan pada hari Kamis 15 Juni 2017. Event tersebut mengundang para media, blogger dan komunitas kuliner. Berlokasi di D’Olea Restaurant yang terletak di lantai 23. Pada presentasinya, Executive Chef Lucky Suherman, menjelaskan menu yang akan dihadirkan pada malam itu. Terdapat satu menu takjil dan 7 hidangan. Hidangan tersebut merupakan sajian andalan yang terdapat di 5 outlet restoran yang berada di Hotel Myko Makassar.
Setiap hidangan yang akan di hadirkan pada malam itu sangat spesial. Terbuat dari bahan yang berkualitas. Serta budaya dan latar belakang yang berbeda. Karena akan disajikan 7 jenis hidangan, sehingga porsi yang disajikan lebih kecil. Meski ukurannya kecil tampilan platingnya tetap stylish. Membuat tukang masak di dapur rumah seperti saya dibuat terkagum.
Baca Juga : Valentine di Hotel Melia
Aneka Kue
Makan malam di mulai bersamaan dengan waktu berbuka puasa. Satu persatu waitress mulai berdatangan untuk menyajikan hidangan pertama. Yaitu aneka kue dan kurma untuk segera membatalkan puasa. Juga disajikan Grape Juice bebas alkohol sebagai minumannya.
Pada satu piring disajikan 3 potong kue yang berbeda dengan aneka warna dengan alas daun pisang. Dari tampilannya telah memperlihatkan ini sebagai kue tradisional. Satu kue lapis warna warni yang dipotong segitiga. Satu lagi kue berwarna hijau perpaduan puding dan bolu. Satu lagi yang berwarna cream seperti butter cake tetapi ada tambahan kelapa pada adonannya.
Jujur saya tidak begitu menikmati plate yang ini. Rasa tradisional Indonesia yang ingin disajikan masih kurang. Mungkin karena saya terbiasa makan kue tradisional. Jadi kue yang disajikan hari itu, rasanya biasa saja.
Untungnya ada kurma dan grape juice yang cukup menolong. Saya sangat menyukai grape juice nya yang terasa sangat segar.
Baca Juga : Grand Opening Demeat Steak
Menu 1: Spinach-Jade Dumpling – Futo Soka – Chicken Lo Mai Gai
Menu selanjutnya adalah sajian istimewa dari Hana Japanese Fusion & Dimsum Restaurant. Restoran Jepang yang ada di Hotel Myko Makassar. Ada 3 signature dish dengan ukuran kecil di sajikan dalam satu piring. Dengan aneka warna dan tekstur, membuat plate ini cukup menggugah selera.
Sajian pertama yang saya coba adalah Futo Soka. Diantara 2 yang lain, plating ini yang paling menarik. Dengan penambahan daun bawang untuk mengikat sushi, tidak hanya menambah warna juga ornamen menarik. Dengan potongan kepiting soka sebagai topingnya makin membuatnya stand out. Mulai dari nasi, nori, saus hingga sokanya menjadikan sushi ini sangat lezat. Perpaduan rasa asin, asam, sedikit manis dan umami. Di dalam mulut, teksturnya juga ikut bermain. Dan ini jadi favorit saya di piring ini.
Selanjutnya saya mencoba Spinach Jade Dumpling. Warna hijau-jade-nya sangat menarik. Jika biasanya dumpling tampil dengan warna pucat, berbeda dengan ini. Isiannya hampir sama dengan dumpling kebanyakan. Tumisan ayam yang sangat gurih. Hal yang membuat dumpling ini makin spesial adalah tumisan bayamnya yang lezat. Jadi saat dimakan bersamaan, rasanya sangat bermain di mulut. Tentu tanpa menghilangkan otentik kuliner Jepang. Bisa jadi ide nih jika anak malas makan sayur.
Sajian terakhir yang saya coba adalah Chicken Lo Mai Gai. Disajikan di atas sendok bebek membuatnya jadi lebih eye catching. Penggunaan beras ketan dan ayam membuat rasanya seperti lemper.
Baca juga : Poin House, Cozy Cafe with Yummy Food
Menu 2 : Golden Maple Pumpkin Crème
Menu berikutnya yang keluar adalah Golden Maple Pumpkin Creme. Merupakan signature dish dari MYKO Banquet Kitchen Team. Well, diantara semua menu yang disajikan malam itu, ini adalah favorit saya dan Eci. Labu kuning disajikan menjadi cream soup yang manis, gurih dan tentu saja creamy. Mungkin karena saat mpasi saya sering membuatkan ini untuk Eci. Jadi dia sangat menikmatinya. Bahkan ia menghabiskannya hingga tetes terakhir. Ini adalah sajian appetaizer yang begitu spesial.
Menu 3 : Chicken & Beef Skewer
Jika dua menu pertama adalah appetizer, menu ketiga ini lebih ke main course. Chicken & Beef Skewer merupakan signature dish dari The Fig Tree Dining Room. Sajian sate ayam dan daging sapi dalam satu tusuk. Serta disajikan dengan plating yang menarik. Bumbu kacangnya yang lezat disiram melingkar di atas plate. Lalu disusun lontong yang telah dipotong kotak. Dan paling atas ada satu sate yang telah dililit dengan mie kering. Tampilan yang luar biasa menurut saya.
Dari segi rasa pun tidak mengecewakan. Daging ayam dan sapinya empuk dan juicy. Bumbunya meresap. Penambahan mie kering tidak hanya menambah estetika tetapi juga menambah tekstur. Bumbu kacangnya diulek manual jadi tidak begitu halus. Apalagi ada penambahan kacang goreng yang dicincang kasar sebagai tekstur tambahan. Sayangnya sajian bumbu kacangnya yang lezat itu kurang. Mungkin dengan menambahkannya di mangkok kecil bisa membuat penikmatnya lebih puas tanpa merusak platingnya yang sudah cantik itu.
Menu 4 : Reconstructed Singapore Chili Crab
Menu berikutnya merupakan signature dish dari Dinghao Signature. Pernah makan Singapore Chili Crab? Ini adalah salah satu menu kepiting yang paling banyak penggemarnya. Perpaduan rasa manis, asam, pedas dan gurih. Mirip seperti kepiting asam manis. Tetapi dengan sentuhan chinesse food dengan penggunaan garlic dan lemon grass. Tentu saja dengan tambahan rasa pedas. Sayangnya, makan Singapore Chili Crab dengan kondisi royal dinner seperti saat itu, rasanya akan belopotan. Pasti akan repot jika harus “berkelahi” dengan kulit kepiting.
Oleh karena itu Executive Chef merekrontuksinya dengan tampilan lebih elegan tanpa menghilangkan rasanya yang otentik. Kepitingnya dijadikan Crab Cake. Sehingga tidak perlu repot lagi di potong. Disekelilingnya diberi Singapore Chili Sauce. Rasa manisnya menyeimbangkan rasa asam dan pedas. Penambahan roti mantau sebagai unsur karbohidrat menambah rasa manis dan teksturnya. Rekrontruksi yang berhasil menurutku. Secara pribadi ingin manisnya dikurangi sedikit.
Jika ingin makan kepiting tapi tetap ingin tampil elegan, menu ini jawabannya.
Menu 5 : Chicken Tandoori & Beef Medallion
Setelah menikmati Japanesse Food, Western Food, Indonesian Food, dan Chinesse Food. Tak lengkap rasanya jika tidak mencoba masakan Timur Tengah. Yah, menu kelima yang disajikan chef kepada kami adalah Chicken Tandoori dan Beef Medallion dalam satu plate. Menu ini merupakan menu spesial dari restoran tempat kami food tasting kali ini, d’ Olea Executive Dining.
Perpaduan bumbu yang kuat menjadi ciri khas masakan Timur Tengah. Dan itu sangat terlihat dan dua sajian ini. Ayam yang empuk berpadu dengan aneka rempah khas timur tengah. Jika tidak biasa dengan bumbu rempah yang kuat. Mungkin sajian ini akan terasa berat. Tetapi sejauh yang saya nikmati Chicken Tandoori nya masih bisa diterima lidah Indonesia.
Beef Meddalionnya tidak kalah lezat. Dengan pemanggangan medium rare dan juicy. Membuat perpaduan daging yang empuk dan nikmat. Saya lebih menyukai Beef daripada Chickennya.
Menu 5 : Pastri
Setelah menikmati 3 menu main course saatnya untuk dessert. Ada empat dessert disajikan dalam satu piring. Tentu dengan plating masing-masing yang sangat cantik. Terdiri dari Banana Fritter, Manggo Glutinous, Pisang Epe dan Ice Cream Shell.
Saya cukup menikmati Banana Fritternya. Pisang yang dibungkus dengan kulit lumpia. Membuatnya garing. Dengan tambahan karamel menambah cita rasa manis. Juga dilengkapi dengan marsmellow bakar yang kenyal. Tekstur yang begitu lengkap.
Mango Glutinous adalah dessert khas Thailand. Perpaduan mangga matang yang segar, beras ketan dan santan. Dessert favorit nih apalagi kalau cuaca lagi panas-panasnya. Di sini, Mango Glutinousnya disajikan dengan sangat elegan. Meski ukurannya tidak sebanyak porsi biasanya tapi tetap cantik. Disajikan di dalam gelas kecil dengan tambahan daun pandan sebagai penambah warna. Rasanya oke. Mangganya segar, ketannya pulen dan santannya gurih.
Dessert ketiga yang saya coba adalah Pisang Epe. Makanan penutup khas Makassar. Satu buah pisang yang telah dibakar dan di “press” dibagi 3. Lalu disusun vertikal. Pada toppingnya ditambahkan strawberry. Sedangkan gula cairnya disajikan dengan tempat saos yang terpisah.
Dan penutup favorit saya adalah Ice Cream Shell. Es krim vanilla yang di masukan dalam wadah coklat yang kokoh. Dengan tambahan taburan gula tepung di atasnya. Sebagai alasnya ada meringue dengan tekstur yang kenyal. Jadi sekali suap kita bisa menikmati satu sajian tekstur dan rasa yang luar biasa.
Setelah pumpkin soup, plate ini jadi favorit saya.
Menu 7 : Sarabba
Aneka menu yang disajikan malam itu ditutup dengan Sarabba. Minuman khas Makassar. Sayangnya diantara kelezatan semua makanan malam itu, sarabba bukan penutup yang sempurna. Mungkin bagi saya. Karena saya membayangkan sarabba yang manis, gurih dan segar dari jahe. Tetapi yang saya dapatkan hanya wedang jahe saja. Bukan Sarabba. Karena minuman yang disajikan tidak ada santannya. Seandainya ditulis wedang jahe, mungkin saya tidak akan kecewa.
Overall saya sangat bahagia untuk undangan hari itu. Salah satu undangan testing food yang paling menyenangkan sejak saya menjadi food blogger. Terima kasih Hotel Myko untuk pelayanannya yang luar biasa.
2 thoughts on “Gastronomique Food Tasting di Hotel Myko”