Coto adalah salah kuliner kebanggaan Makassar. Tidak salah jika menu ini dinobatkan sebagai salah satu ikon kuliner Makassar. Perpaduan daging dengan kuah kaldu yang kaya rempah ini memang menggugah selera. Musim Idul Qurban seperti saat ini, resep coto menjadi buruan pencinta kuliner. Banyak yang ingin mengolah pembagian daging yang didapatkannya menjadi sajian semangkok coto. Sayangnya, beberapa resep yang banyak beredar di internet, cita rasanya jauh dari cita rasa coto yang berasal dari Makassar. Jika Anda merindukan cita rasa coto khas Makassar, mungkin Anda bisa mencoba resep ini.
Tentang Coto
Konon, hidangan coto ini sejak ada sejak dulu. Pada beberapa cerita menyebutkan bahwa coto merupakan sajian yang diperuntukkan bagi prajurit sebelum berperang. Tingginya kalori dari potongan daging yang disajikan memberikan tambahan energi untuk berperang. Rempah-rempah campurannya juga dipercaya mampu menjaga stamina sang prajurit. Selain itu, coto yang biasanya berisi jeroan sapi memiliki filosofi tersendiri. Memberikan makan jeroan bagi prajurit sebelum berperang menanamkan sebuah sugesti bahwa “isi dalam sapi pun sanggup dimakan apalagi isi dalam musuh yang akan dihadapi”.
Berbeda dengan soto, coto mempunyai cita rasa tersendiri. Di Makassar ada sebuah kelakar yang biasanya diceritakan pada pendatang. Tentang perbedaan soto dan coto. “Soto terbuat dari sapi, coto terbuat dari capi”. Terdengarnya garing, tapi itu cukup membuat turis yang datang ke Makassar tertawa.
Dari sisi kuliner, coto merupakan sebuah perpaduan kuliner Arab, Cina dan India. Hal ini terlihat dari penggunaan bumbu yang digunakan. Rempah-rempah seperti bawang merah, jintan, ketumbar, lengkuas bahkan ada yang menggunakan kapulaga merupakan rempah yang banyak dijumpai di kuliner Arab dan India. Sedangkan bawang putih, sereh, jahe merupakan bahan yang banyak digunakan kuliner Cina. Perpaduan ini semakin unik dengan penambahan air tajin atau air beras yang menciptakan konsistensi dan cita rasa tersendiri pada sajian coto. Di banyak warung coto di Makassar, coto disajikan di sebuah mangkok kecil yang merupakan mangkok khas dari Cina.
Secara garis besar, Coto Makassar terbagi dua berdasarkan bumbu yang mendominasinya. Coto dengan kuah terang merupakan dominasi kuliner CIna. Coto jenis ini dapat kita temukan pada coto abdesir. Dan coto dengan kuah gelap yang akan saya bagikan ini didominasi kuliner Arab dan India. Biasanya coto jenis ini bisa kita dapatkan pada Coto Nusantara, Coto Ranggong dan Coto Paraikatte.
Resep Coto Makassar
Membuat coto itu butuh perjuangan, banyak tahap yang harus diikuti. Jadi jika kita tidak memiliki tekad yang cukup kuat, lebih baik mencari bumbu jadi saja. Hehe.
Bahan:
- 1kg daging sapi
- 300gr kacang tanah kulit, sangrai lalu haluskan bersama bumbu
- 1sdt gula merah
- 1sdm air asam
- 2 liter air tajin (air cucian beras ke-2 dan ke-3)
- minyak untuk menumis dan menghaluskan bumbu
Bumbu Halus:
- 8 butir bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 1cm jahe
- 1 jari lengkuas muda, iris tipis
- 5 batang serai, iris tipis
- 1/2 butir pala
- 1sdm ketumbar, sangrai
- 1/2sdt jintan, sangrai
- lada secukupnya
- garam secukupnya
Pelengkap
- Ketupat
- Jeruk Nipis
- Bawang Goreng
- Daun bawang
- Sambal
- Kecap manis
Cara Membuat:
- Masak daging dalam air hingg tidak berdarah lagi. Tiriskan. Masak kembali daging dengan air tajin hingga mengeluarkan kaldu. Angkat daging dan sisihkan.
- Tumis bumbu halus termasuk kacang yang telah dihaluskan. Aduk hingga bumbu matang, aromanya keluar dan warnanya menjadi lebih gelap.
- Tuang bumbu halus ke dalam kaldu tajin. Masukkan air asam, gula merah, garam dan lada. Aduk hingga bumbu merata. Jika terlalu kental, tambahkan air tajin.
- Masukkan kembali daging ke dalam air kaldu. Masak dengan api kecil hingga daging empuk. Angkat daging dan potong-potong. Daging bisa disimpan di kulkas jika belum ingin dikonsumsi.
- Cara penyajian: masukkan daging yang telah di potong dalam mangkuk. Tuangkan kuah. Taburi bawang goreng dan daun bawang. Beri perasan jeruk nipis dan kecap jika suka. Lengkapi dengan sambal.
Sambal Coto:
Ambil 1 sendok makan bumbu halus tambahkan dengan cabe rawit sesuai selera. Tambahkan gula merah, garam dan lada.
Bahan-bahannya mudah didapat banget ya, jadi penasaran ingin nyoba masak ini. Mumpung daging kurban masih ada stoknya hehe. Tfs 🙂