Kamu memilih untuk hidup sehat? Tapi tetap ingin jajan yang enak? Mungkin ada baiknya kamu makan malam di Macora Kitchen. Macora Kitchen ini tidak hanya menawarkan makanan sehat tetapi juga memprioritaskan cita rasa yang nikmat. Dengan cita rasa sekelas resto, harganya cukup kompetitif. Sehingga akan menghipnotis kamu kembali lagi dan lagi.
Macora Kitchen
Hari itu matahari mulai redup, langit memancarkan semburat jingga. Akhirnya waktu mengantarkanku ke cafe ini sore itu, tempat makan yang telah lama ingin saya singgahi. Berbagai menu enak yang banyak disebut oleh teman-teman yang sering kesini, selalu terbayang. Tidak sabar untuk mencobanya.
Chef Mayang tampak sibuk membersihkan dapurnya. Dapur yang terbuka dan memungkinkan kostumer untuk melihat setiap proses, dari pengolahan bahan mentah hingga makanan siap untuk disajikan. Sedangkan Chef Vby baru saja datang. Kantongan berisi bahan-bahan segar ada di tangannya. Mengusung tema makanan sehat, cafe ini selalu memastikan bahan yang digunakannya adalah bahan-bahan yang segar. Eci tampaknya cepat beradaptasi dengan lingkungan Macora Kitchen ini. Dia tampak santai dan menikmati tugas sebagai model yang saya perintahkan.
Berawal dari Pengalaman Pribadi
Salah satu owner dari Macora Kitchen, Vby, punya pengalaman buruk dalam hal kesehatan. Berat badannya meningkat karena gaya hidup yang kurang sehat. Meski usianya masih tergolong muda, dia menderita migrain, kolestrol dan asam urat. Hari-harinya sungguh menyiksa dan membuatnya tidak mampu bergerak lebih leluasa. Beruntung sakit yang dideritanya itu segera menyadarkannya untuk mengobah pola hidup dan pola makan yang lebih sehat.
Dengan mengatur makanan yang ia konsumsi serta melihat hasilnya sendiri, memberinya ide cemerlang. Bersama dengan teman-temannya ia membangun bisnis yang ia beri nama Macora Kitchen. Sebuah dapur dengan konsep makanan dan minuman sehat. Setiap proses pengambilan bahan, penyimpanan, pengolahan hingga penyajian makanan dan minuman diperhatikan dengan sangat detail. Apalagi ditunjang dengan beberapa bahan yang diperoleh dari kebun mereka sendiri. Cafe yang terletak di jalan Rajawali no. 7 ini terbuka sejak pukul 4 sore hingga 10 malam.
Menyasar pasar anak muda, cafe ini dirancang dengan kesan yang santai. Mulai dari dapur yang terbuka, meja dan kursi tinggi di depan dapur hingga kursi kayu dengan pondasi besi tanpa sandaran. Tidak ada sekat yang tinggi antara chef dan kostumer, sehingga memungkinkan kita untuk bertanya mengenai bahan dan pengolahannya. Tim Macora Kitchen memang berharap bisnis ini mampu membawa pesan kepada kaum muda bahwa gaya hidup sehat harus dimulai sedini mungkin. Dan bahwa makan sehat bisa dinikmati dengan cara yang lezat.
Sehat dan Enak
Dapur ini menyajikan beberapa pilihan makanan dan minuman. Setiap makanan yang disajikan telah mengandung nutrisi lengkap dan seimbang. Termasuk karbohidrat, protein dan serat serta mineral dari sayur mayur. Sedangkan menu minuman dibagi dalam 3 kategori: untuk energi, kesehatan dan kecantikan. Chicken Spinach adalah salah satu menu paling favorit dan best seller di tempat ini. Penasaran dengan rasanyanya, saya pun memesannya 1 porsi. Satu menu lagi nasi goreng. Dan jus apel wortel sebagai minuman.
Disajikan dengan piring kotak berwarna putih dari bahan keramik serta plating sekelas resto memberikan kesan mewah sejak pertama kali melihatnya. Mashed potato sebagai sumber karbohidratnya sangat lezat. Gurih tanpa penyedap tambahan dan tidak menghilangkan cita rasa kentangnya. Teksturnya lembut tetapi cukup padat, jadi meskipun porsinya sedikit mampu mengenyangkan. Sumber protein dan sayurannya disajikan dalam satu kesatuan. Ayam yang matang sempurna dengan bumbu yang meresap dipadu dengan bayam dan jamur serta ditambah keju mozarella yang gurih sebagai topingnya. Chicken Spinach ini menjadi unik karena sajian mashed potato serta keju mozarella yang lebih ke western food dipadukan dengan sambal khas Macora yang sangat Indonesia. Sambal yang terbuat dari campuran lada katokkon dan gula merah. Seluruh bahan dalam piring saji tersebut menyatu menjadikannya salah satu makanan fusion terenak yang pernah saya coba.
Karena mashed potato di chicken spinach-nya agak pedas karena lada. Chef Vby membuatkan satu lagi mashed potato untuk Eci. Dan dia terlihat sangat lahap memakannya. Dengan menyuapi dirinya sendiri, ia menghabiskan satu porsi kentang tersebut seorang diri.
Pesanan kedua adalah omurice atau nasi goreng. Piring sajinya sama dengan chicken spinach, piring keramik putih berbentuk persegi. Nasi yang digoreng menggunakan margarine dengan paduan worcestershire sauce ini diselimuti oleh telur dadar yang menutup nasi serta menyimpan kehangatannya. Saat kita mengiris telur di atasnya akan keluar asap pertanda nasi masih hangat. Rasanya gurih dengan lada yang sedikit dominan. Kacang polong di dalamnya memberikan tekstur dan rasa tersendiri. Overall saya sangat menikmatinya.
Sebagai penutup saya memesankan satu jus untuk Eci. Jus wortel apel sebagai penambah energi sebagaimana yang tertulis di menu, betul-betul membuat Eci ter-recharge. Sepulang dari sana, ia masih bisa berlarian keliling rumah.
Macora kitchen tidak hanya menjadi bisnis yang menjanjikan tetapi juga menawarkan solusi dari masalah. Macora kitchen tidak hanya menawarkan makanan yang lezat tetapi juga memberikan pilihan untuk hidup sehat. Disaat kebanyakan orang diluar sana bermain curang dalam bisnis makanan demi keuntungan semata, Macora Kitchen memberikan harapan dan nilai lebih dari sekedar bisnis makanan. Semoga bisnisnya makin berkembang dan menambah lebih banyak menu sehat dan lezat.
Jika kamu bingung ingin makan malam dimana, mungkin kamu bisa mampir ke Macora malam ini.
One thought on “Macora Kitchen – Makan Enak, Hati Tenang, Kantong Senang”