Tentang Pisang Ijo

pisang ijo feat

Siapa yang tidak mengenal pisang ijo? Kudapan yang berasal dari Sulawesi Selatan ini cukup terkenal seantero nusantara. Cita rasanya manis dan gurih. Teksturnya unik, perpaduan antara tekstur pisang dengan kenyal adonan tepungnya lalu dipadu lagi dengan bubur sumsum yang begitu lumer di lidah dan sirup DHT, sirup pisang ambon khas Makassar, sebagai penambah rasa, aroma sekaligus warnanya. Dinikmati dikala panas atau sebagai takjil berbuka puasa dengan tambahan es batu, semua bagiannya menyatu di mulut dan membasahi tengkorakan yang kering. Glek, nikmatnya…

Dari blog Daeng Ipul saya memperoleh karangan asal usul tentang Pisang Ijo ini. Konon, di jaman dahulu ada seorang Raja yang sangat kejam dan sadis. Pada suatu hari juru masaknya membuat makanan yang sangat tidak enak hingga membuat sang raja naik pitam, juru masak pun diancam hukuman berat. Namun sebelum dihukum, juru masak yang bernama Ijo meminta sang raja memberinya kesempatan mempersembahkan makanan lezat untuk sang raja. Mengingat bahwa sang raja sangat menyukai pisang, juru masak itupun membuat kudapan pisang yang dibalut adonan tepung berwarna hijau. Tidak disangka, sang raja sangat menyukai menu tersebut. Sang juru masak selamat dan menu itu diberi nama Pisang Ijo sebagai penghormatan bagi sang juru masak.

Kisah di atas tentu saja hanya karangan belaka sebagaimana diakui Daeng Ipul dalam tulisannya. Jika saja Pisang Ijo sudah ada sejak jaman dahulu, namanya mungkin bukanlah Pisang Ijo. Bisa saja Utti Kudara (Bugis) atau Unti Moncongbulo (Makassar). Belum ada sumber jelas bagaimana asal muasal makanan ini, yang pasti Pisang Ijo merupakan sebuah proses perkembangan dari menu Pallu Butung.

Terlepas dari sejarah tentangnya, Pisang Ijo tidak hanya mewakili cita rasa tetapi juga melambangkan sebuah keanggunan sekaligus energi. Pisang Ijo yang lezat menurut saya yang terbuat dari pisang kepok atau utti manurung yang dikukus, menyisakan sedikit rasa sepat dengan tekstur yang tidak terlalu lembut tapi juga tidak keras, yang dilapisi dengan adonan tepung yang kenyal namun tidak lengket dengan aroma pandan yang khas. Lalu dipadu dengan fla atau bubur sumsum dengan gurih santan bukan dominan rasa tepung, tidak lupa sirup DHT dengan manis dan aroma khasnya.

Bagi orang Bugis-Makassar, hijau adalah sebuah lambang keanggunan, malabbiri. Hijau adalah warna sakral. Dari sisi psikologi, hijau memberikan rasa damai bagi yang melihatnya. Perpaduan hijau, putih dan sedikit merah membuat pisang ijo memang terlihat sangat menarik, posisinya bisa diadu dengan dessert internasional. Dalam ilmu gizi, pisang sebagai bahan utama pisang ijo, diyakini sebagai sumber gizi yang paling lengkap dan mengandung kalori yang cukup untuk menghasilkan energi dan menjaga stamina. Pisang juga dipercaya dalam melancarkan peredaran darah dan menormalkan fungsi jantung.

Dari pemaparan di atas, tidak salah jika saat FGD Icon Kuliner Makassar yang diadakan Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar, pada tanggal 12 Mei 2016, kami kelompok 2 menyepakati bahwa pisang ijo adalah sebuah icon kuliner Makassar.

es pisang ijo

Ramadhan sudah dekat. Sebagai salah satu menu populer sebagai takjil, saya melampirkan resep pisang ijo yang saya modifikasi dari blog Ibu Hesti 

Bahan:
– 150gr tepung terigu
– 50gr tepung beras
– 400ml santan
– 100ml air daun pandan dari 5 lembar daun pandan
– 1/2 sdt garam
– 1sdm muncung gula
– 1sdm margarin
– 1sisir pisang raja (kukus)
– 2sdm santan kanil untuk mengoles
– 2 tetes pasta pandan

Bahan saos, masak semua bahan hingga meletup-letup:
– 1200ml santan dari 1 butir kelapa
– 100gr tepung terigu
– 50gr tepung beras
– 200gr gula atau sesuai selera
– 1/2sdt garam
– 2 lembar pandan, ikat

Cara membuat:
1. Larutkan tepung terigu, tepung beras, gula, garam, air pandan dan santan hingga tidak bergerindil, saring bila perlu
2. Tuang di panci lalu masak hingga matang. Aduk terus agar tidak melengket.
3. Saat adonan masih panas, berikan margarine lalu ulen hingga kalis.
4. Ambil adonan secukupnya, pipihkan dengan menggunakan plastik agar tidak melengket lalu beri pisang dan bungkus menyerupai pisang.
5. Kukus di dandang yang telah dialasi daun pisang dengan api sedang selama 5 menit. Olesi santan lalu kukus lagi selama 5 menit atau hingga matang.
6. Angkat, sajikan dengan saosnya. Tambahkan sirup DHT.

es pisang ijo lagi