Agak ngos-ngosan saya tiba di lantai 3 Mama Cafe. Saya setengah berlari menaiki tangga demi tangga sambil menggendong bayi cantikku yang selalu ingin ikut kemanapun mamanya pergi. Waktu sudah menunjukkan pukul 3, saya sudah sangat terlambat menghadiri workshop Food Photography yang diadakan Akademi Berbagi Makassar itu. Materinya sudah selesai, beberapa orang terlihat sudah sibuk praktek memotret tiga buah kue di dekat jendela.
Sebagai pecinta kuliner dan food blogger wanna be, food photography adalah sesuatu yang sangat menarik bagi saya. Bukan sekedar ingin ditahu sedang makan apa atau hanya sekedar mengikuti tren, tetapi inilah duniaku. Saya menyukai makanan, saya menyukai fotografi, saya menyukai seni dan saya sangat meyakini ada seni di dalam fotografi makanan. Meskipun mediaku saat ini hanyalah kamera hape, tapi saya percaya hasil akhir sebuah foto bukan hanya terletak dari kameranya tapi orang dibalik kamera itu. Oleh karena itu, begitu tau workshop ini diadakan, saya sangat antusias. Mengeluarkan uang untuk workshop fotografi saja saya rela, apalagi yang gratisan seperti ini. Sayangnya karena si kecil rewel, saya pun terlambat dan merasa rugi karena melewatkan presentasi materi.
Sandhy Geta, Food Photographer Terkenal di Makassar
Adalah Sandhy Geta yang membawakan materi hari ini. Ia tampak santai dengan kaos hitamnya. Ia murah senyum menyapa semua peserta dengan lesung pipit di kedua pipinya. Sudah lama saya mendengar namanya, beliau adalah food photographer yang paling terkenal di Makassar. Hampir semua restoran terkenal menggunakan jasanya. Alhamdulillah, hari ini bisa bertemu langsung dengan orang yang sangat menginspirasi ini.
Ia terlihat begitu sibuk mengarahkan peserta saat praktek. Materi yang diberikan pada dasarnya adalah materi fotografi makanan pada umumnya. Tentang lighting untuk makanan yang sebaiknya dari samping atau dari belakang agar hasilnya tidak flat. Tentang penggunaan reflektor dan diffuser agar cahaya yang dihasilkan pas. Tentang editing seminimal mungkin agar warna asli makanan tidak berubah. Juga tentang angle dan komposisi yang bermain dengan rasa agar hasilnya memuaskan. Tetapi cara penyampaiannya yang memberikan saran tanpa terlihat menggurui menambah kekaguman saya. Meskipun ia telah mempunyai banyak client dengan bayaran hingga ratusan juta, ia mau berbagi ilmunya secara gratis. Masya Allah, semoga makin dimurahkan rejekinya. Sayangnya, sore tadi saya agak rempong mengikuti materi sambil menggendong Eci sehingga tidak bisa ikut berpartisipasi untuk praktek secara maksimal. Selain itu minimnya objek foto membuat hasilnya kurang maksimal.
Informasi dari teman, Pak Shandy ini dulunya bekerja sebagai pegawai bank dan menduduki jabatan yang cukup tinggi. Namun panggilan passion membuatnya resign dan fokus menggeluti dunia fotografi makanan dan interior. Meskipun sempat dicemooh keluarga atas pilihannya, sekarang dia bisa membuktikan bahwa kebahagianlah yang akan mengikuti rejeki. Cerita ini, membuat saya terketuk, ingin rasanya hobi memotret makanan ini tidak sekedar hanya tampil di blog saja tetapi juga memiliki nilai komersil sebagai pembuktian kepada orang-orang yang menganggap remeh dan menertawai apa yang saya lakukan dengan mengandalkan kamera hape. Semoga kelak bisa memiliki kamera yang cukup mumpuni untuk meningkatkan kualitas fotoku.
Sungguh, hari ini pengalaman luar biasa. Terima kasih kepada Akademi Berbagi yang telah melaksanakan kegiatan ini. Terima kasih pula kepada Pak Sandhy Geta yang bersedia membagi ilmunya, semoga rejekinya makin lancar dan berberkah. Berharap kelak suatu hari bisa bekerja sama dengan beliau agar mendapatkan ilmu lebih banyak lagi. Aamiin
Mau ajaaaak kak Geta di event kompakers nanti kak yaaaaaa? Asyiiikkkk !! Mantap memang kak Geta kak,. Beliau luarbiasa karya2nya tp tetap bersahaja sikap sifatnya.
Btw, nda sempat ikut workshop ini kemarin padahal meetingja di lantai 2 juga sm kak ama itu hari ?