Beberapa hari ini saya punya kegiatan baru, mungkin lebih tepatnya usaha baru. Setelah sebelumnya sudah usaha menjual sprei, sendal, baju, sajadah, kue, bahkan beberapa minggu lalu mencoba untuk berdagang Roseship Oil, sekarang beralih dengan usaha coklat. π sepertinya tidak ada satupun daganganku itu yang nyambung. Mungkin teman-teman saya yang memperhatikan iklan-iklan saya, jadi bingung, saya sebenarnya usaha apa. Biarlah, yang terpenting halal, semuanya semata-mata untuk menyambung hidup, agar dapur tetap mengepul. Hidup ini keras jendral…
Tidak usahlah kita membahas terlalu panjang tentang semua kesulitan tersebut, saya sudah membahasnya berulang kali. Nasib seorang hamba takkan berubah jika dia tidak mengubahnya sendiri.
Siapa yang tidak tahu coklat, bahkan anak-anak pun tau dan sangat menyukai makanan ini. Coklat adalah sebutan untuk makanan yang diolah dari biji kakao dengan bentuk, corak dan rasa yang unik. Coklat sering digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati atau perhatian bahkan seringkali digunakan untuk mengungkapkan rasa cinta. Alasan itulah yang membuat saya menggeluti usaha ini di bulan yang katanya penuh kasih ini.
Waktunya memang sangat pas. Bulan februari biasanya diperingati oleh beberapa orang memperingati hari kasih sayang. Terlepas dari kontroversi tentang perayaan tersebut (saya sendiri tidak merayakannya), saya hanya melihat ini sebagai peluang. Lagipula tak ada salahnya mereka memberikan coklat kepada orang terkasih terlepas dari peringatan acara tersebut.
Sense of Chocolate
Rasa cokelat masih sulit didefinisikan. Dalam bukunya Kaisar Cokelat (Emperors of Chocolate), Joel Glenn Brenner menggambarkan riset terkini tentang rasanya. Menurutnya rasa cokelat tercipta dari campuran 1.200 macam zat, tanpa satu rasa yang jelas-jelas dominan. Sebagian dari zat itu rasanya sangat tidak enak kalau berdiri sendiri. Karenanya, sampai kini belum ada rasa cokelat tiruan.
Efek psikologis yang terjadi saat menikmati cokelat dikarenakan tidik leleh lemak kokoa ini terletak sedikit di bawah suhu normal tubuh manusia. Sebagai ilustrasi, bila kita memakan sepotong cokelat, lemak dari cokelat tersebut akan lumer di dalam mulut. Lumernya lemak kokoa menimbulkan rasa lembut yang khas dimulut, riset terakhir dari BBC mengindikasikan bahwa lelehnya cokelat didalam mulut meningkatkan aktivitas otak dan debaran jantung yang lebih kuat daripada aktivitas yang dihasilkan dari olahraga, dan juga akan terasa empat kali lebih lama bahkan setelah aktivitas ini berhenti. Tentu saja debaran itu semakin kuat, jika kita mengetahui bahwa yang orang memberikan coklat itu dengan penuh cinta.
Rasa coklat serta efek psikologis yang dihasilkan saat mengunyahnya ternyata tidak terlepas dari cara pengelolaan coklat itu. Awal mencoba usaha ini, saya pikir ini sangat mudah. Cukup mencairkan coklat, memasukkan dalam cetakan, mendinginkan dan akhirnya mengeluarkannya. Tapi ternyata tak semudah itu. Coklat yang dilambangkan sebagai bentuk cinta kasih juga harus diolah dengan penuh cinta kasih.
Sensitif
Coklat termasuk makanan yang sangat sensitif untuk diolah, kesalahan suhu saat pencairan, durasi pencairan yang terlalu lama, uap air yang terkena masuk ke dalam coklat, cetakan coklat yang kurang bersih, adanya makanan berbau menyengat saat mencairkan coklat dan lainnya sangat mempengaruhi rasa danΒ penampilan coklat.
Untuk menghasilkan coklat yang baik, sebaiknya dipanaskan dengan cara di tim pada suhu air 40 derajat celcius dan tidak langsung dicairkan di atas kompor. Dari pengalaman saya membuatnya, suhu yang terlalu panas apalagi dicairkan langsung di atas kompor, dapat menyebabkan coklat menjadi menggumpal dan rasanya akan pahit. Bahkan untuk coklat putih, suhu yang terlalu tinggi tersebut dapat menyebabkan coklat putih berubah warna menjadi kecoklatan. Untuk memaksimal hal tersebut, sebaiknya memotong coklat sekecil mungkin saat dimasukkan ke dalam wadah untuk dicairkan.
Hal penting yang harus diperhatikan juga adalah wadah coklat yang dicairkan harus bersih dan tak ada air. Wadah tersebut (yang berisi coklat yang telah dipotong-potong untuk dicairkan) harus lebih besar dari panci untuk memanaskan air. Sehingga saat proses tim (pencairan coklat) uap air dari air yang didihkan tidak masuk ke dalam coklat. Begitupula cetakan coklat harus dipastikan kering dan bersih saat akan dimasukkan coklat. Bercampurnya air ke dalam coklat dapat menyebabkan hasil coklat menjadi buram seperti yang tampak pada gambar dibawah ini.
Masih terlalu banyak hal-hal yang harus dilakukan dan dipantangi saat mengelolah coklat. Intinya, sebuah coklat yang enak dan cantik merupakan hasil olahan yang penuh dengan cinta dan kasih sayang. Maka tak salah jika coklat dilambangkan sebagai lambang kasih sayang. Berbahagialah jika ada yang memberikan Anda coklat, mereka menyayangi dan mencintai Anda.
Kue dengan bahan coklat sangat disukai oleh anak-anak sampai orang dewasa sehingga banyak pebisnis kue membuat bahan dari coklat. Persaingan di bisnis ini juga cukup sehingga sehingga selalu diperlukan inovasi untuk membuat jenis baru untuk memenangkan persaingan